Wednesday, January 8, 2025

Cara Menerbitkan Skripsi, Tesis, dan Disertasi Menjadi Buku

Pergerakan zaman semakin tak terkendali, sebab siapa saja benar-benar boleh mengungkapkan isi pikiran dan hatinya untuk disebar secara luas, terutama di media sosial. Berbagai tips dan trik dalam menjalani kehidupan bahkan terkait dengan bisnis dan lain sebagainya, saat ini dibuka secara luas di dunia maya. Meskipun tak semua konten yang dibagikan adalah benar, bahkan sangat banyak yang mengandung hoax, yang penting bisa membantu mendapatkan cuan. Hal semacam ini tentu sempat membuat pesimis sebagian orang untuk ikut berbagi melalui tulisan-tulisan yang serius dengan data yang terukur kebenarannya. Akan tetapi, jika dilihat lebih teliti, tidak sedikit yang ternyata menyebarkan tulisan serius dan menjadi influencer berdedikasi. Mereka tersebar diberbagai media sosial, meskipun konten yang dibuat berbentuk audi-visual.

Nah, bagi sebagian orang, kondisi semacam ini justru dimanfaatkan sebagai peluang untuk menulis buku. Koten-konten di media sosial dijadikan sumber yang dapat diolah menjadi sebuah buku, terutama buku sastra, semacam novel atau cerpen. Bahkan, kemunculan aplikasi penyedia novel saat ini mulai massif. Penulis-penulis yang karyanya tak masuk ke ranah penerbit mayor, kemudian diterbitkan ke aplikasi penyedia novel dengan trik-trik khusus, yang kemudian banyak menghasilkan uang. Akan tetapi, ada juga yang kemudian menerbitkannya menjadi buku melalui penerbit indie yang menyediakan layanan cetak terbatas bahkan pre-order. Hal semacam ini tentu lebih memudahkan karya kita untuk bisa dibaca oleh khalayak secara umum.

Di sisi lain, di tengah kemajuan dunia, ternyata tingkat kebutuhan pendidikan pun sangat meningkat. Target pendidikan masyarakat kita saat ini bukan hanya sarjana, tetapi sudah meningkat ke pascasarjana. Standar kompetensi kepegawaiannya pun, ternyata ikut menuntut masyarakat untuk meningkatkan kebutuhan pendidikannya. Karenanya, menjamurlah berbagai jurusan pascasarjana di berbagai perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta. Dengan begitu, pengalaman riset dan menulis pun meningkat secara drastic dan dramatis, sebab kita dipaksa untuk menjadi mahasiswa yang memiliki kualitas di atas rata-rata seorang sarjana.

Tugas pembuatan makalah maupun proposal penelitian pun bertambah. Hal ini tentu saja sangat menunjang latihan atau persiapan memenuhi kewajiban seorang mahasiswa pascasarjana, yaitu menulis tesis maupun disertasi bagi yang menginjak program doctoral. Kesibukan di luar tugas pekerjaan sehari-hari pun menjadi bertambah, yaitu lebih rajin ke perpustakaan, minimal untuk menambah referensi keilmuan yang dibutuhkan, sesuai jurusan yang dipilih.

Pekerjaan menyelesaikan tesis mapun disertasi tentu menghabiskan tenaga dan biaya. Akan tetapi, tidak banyak yang berpikir bahwa setelah selesai mengerjakan salah satu atau keduanya, kita dapat mempublikasikannya menjadi sebuah buku yang dapat dibaca oleh khalayak ramai. Ya, semestinya kita sudah mulai memikirkan cara menerbitkan tesis dan disertasi, sehingga seakan-akan hanya bisa dibaca oleh mahasiswa angkatan sesudah kita.


Memang benar, telah banyak buku yang terbit dari hasil olahan sebuah tesis atau disertasi. Akan tetapi, kebanyakan penerbit hanya mau mempublikasikan tema-tema yang dianggap memiliki pasar. Padahal, sebenarnya banyak masyarakat kita yang juga membutuhkan bacaan berkualitas semisal tesis dan disertasi. Lalu, bagaimana sebenarnya menerbitkan tesis atau disertasi? Kita bisa menerbitkan tesis atau disertasi sendiri. Dengan kata lain menggunakan biaya sendiri melalui model Publishing on Demand. Penerbitan buku model ini tidak perlu melakukan cetak hingga ribuan eksemplar. Kita bisa mencetak buku hanya dengan puluhan atau ratusan eksemplar. Hal ini bisa dimanfaatkan untuk promosi awal atau contoh yang akan ditawarkan kepada pembeli, termasuk perpustakaan-perpustakaan. Jika permintaan ternyata lumayan tinggi, kita bisa melakukan cetak ulang.

Model menerbitkan semacam ini tentu lebih mudah dan lebih kecil resikonya, sebab kita bisa memantau sendiri penjualan buku kita. Untuk memasarkannya, kita bisa memanfaatkan internet, terutama melalui jejering sosial atau web-blog pribadi. Tak sedikit juga yang telah berhasil menjual bukunya melalui aplikasi marketplace. Hal ini semakin banyak diminati oleh sebgian penulis, terutama penulis pemula yang memiliki waktu luang dalam memasarkan karyanya. 

logoblog
Previous
« Prev Post

No comments:

Post a Comment